Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto diundang dalam rapat kabinet terbatas diIstana Presiden Joko Widodo untuk koordinasi rencana pengelolaan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). "Saya diundang ke rapat kabinet terbatas Presiden Jokowi untuk koordinasi PLTSa karena pembangunannya sudah akan jalan," ujarnya yang dikonformasi dari Makassar-Jakarta, Senin. Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota mengatakan, Rapat Kabinet Terbatas juga dilakukan bersama Wali Kota Surabaya, Bandung, Semarang, Tangerang dan Solo. Rapat kabinet terbatas ini membahas tentang Koordinasi Pengelolaan Sampah untuk pembangunan (PLTSa) dan kesiapan beberapa kota yang ditunjuk untuk proyek tersebut. Danny mengatakan untuk kebutuhan PLTSa diperlukan lahan seluas 10 hektare (Ha) dari kebutuhan lahan yang ada. Sedangkan Pemkot Makassar sendiri telah membebaskan lahan seluas 2,5 Ha. "Kita di Makassar itu butuh lahan sekitar 10 hektare dan sekarang sudah dibebaskan 2,5 hektarenya. Selanjutnya akan dilakukan bertahap lagi," katanya. Ia mengaku, sejak digulirkannya wacana pembangunan PLTSa pada akhir tahun lalu, hingga kini 58 investor dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Korea, Polandia, dan China telah mengajukan proposal dan melakukan pemaparan secara transparan sebagai bahan pertimbangan untuk ikut tender di Makassar. Pada Oktober tahun ini, lanjut Danny, Pemkot Makassar akan menggelar tender investasi bagi pembangunan PLTSa dan di bulan Desember telah ada pemenang tender yang dapat segera melakukan survei lokasi. "Teknologi yang ditawarkan tiap investor berbeda-beda. Jadinya kita membuka tender investasi dan nanti dilihat siapa pemenangnya," jelas Danny. Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra yang mendampingi wali kota berlatar belakang arsitek ini menyampaikan bahwasanya manajemen sampah perkotaan di Makassar memang telah dikelola dengan mengandalkan bank sampah yang tersebar 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Pada pengelolaan bank sampah yang sudah terintegrasi ini juga menggunakan konsep 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Cara ini dinilai efektif mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Antang. "Guna mendukung pembangunan PLTSa, Pak Wali juga telah berkordinasi dengan sejumlah instansi di antaranya Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, BKPM (Badan Kordinasi Penanaman Modal), serta PLN," jelas Firman.